Memang lebih gampang mengeluh dan bersungut-sungut ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan lancar. Pada saat mengalami jalanan yang macet, ekonomi yang sulit, kesehatan yang menurun, atau situasi dan kondisi yang ada tidak seperti apa yang diharapkan, orang-orang bisa dengan cepat mengeluh dan patah semangat. Tetapi haruskah demikian?
Firman Tuhan mengajar kita untuk bersyukur dan memuji Allah. Bukan mengeluh, atau bersungut-sungut. Firman Tuhan mengajarkan kepada umat Tuhan agar tidak hanya melihat kepada masalah yang ada, melainkan mengarahkan pandangan kepada Allah. Sebagaimana yang dialami dan disaksikan oleh Daud, bahwa Tuhan mengerti kesusahan umat-Nya dan mau mendengar seruan doa mereka (Mazmur 22:25), sehingga ia senantiasa memuji Tuhan dan memasyhurkan nama-Nya (Mazmur 22: 23,26).
Daud memuji Tuhan dan menyerukan agar orang-orang yang takut akan Tuhan memuji Dia (Mazmur 22:23-26). Daud menyatakan bahwa ia akan memuji-muji Tuhan di hadapan publik, yaitu di dalam Jemaah yang besar (ay. 23). Ia menyerukan agar semua orang yang takut akan Tuhan melakukan hal yang sama, yaitu memuji Dia (ay. 24). Tuhan itu layak dipuji! Bukan hanya karena kebesaran-Nya, tetapi juga karena kasih karunia dan kepeduliaan-Nya. Sebab Ia tidak memandang hina orang-orang yang sengsara dan tertindas, sebaliknya Ia mau mendengar ketika mereka minta tolong (ay. 25). Daud berketetapan hati untuk memuji Tuhan di hadapan Jemaah yang besar dan membayar nazarnya di hadapan orang-orang yang takut akan Dia (ay. 26).
Daud bernubuat bahwa pada suatu saat kelak segala bangsa akan memuji Tuhan (Mazmur 22:27-32). Daud dengan keyakinan menyatakan bahwa segala bangsa suatu saat akan berbalik kepada Allah dan menyembah Dia (ay. 27-30). Ia menyatakan bahwa anak cucunya akan beribadah kepada Tuhan dan menceritakan tentang Tuhan kepada generasi yang akan datang (ay. 31). Mereka akan memberitakan karya Tuhan kepada bangsa-bangsa yang akan lahir nanti (ay. 32).
Marilah kita belajar dari Daud untuk memuji Tuhan dan membawa keluarga kita memuji Dia. Janganlah hanya memandang kepada masalah dan selalu mengeluh. Belajarlah memandang kepada Allah yang mengasihi dan peduli kepada kita. Ia mengerti kesusahan kita dan mau mendengar seruan kita. Marilah memuji Tuhan dan membawa anak cucu kita memasyurkan nama-Nya.